Yosh, kali ini kita akan belajar tentang Kalimat Efektif :D
Mari Belajar :D
Apa itu Kalimat Efektif? Kalimat Efektif ialah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Adapun ciri-ciri kalimat efektif ialah sebagai berikut:
1. Kesatuan Gagasan
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( Objek / Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal. Perhatikan kalimat berikut:
"Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum."
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan "Di dalam" (ini harus dihilangkan).
2. Kesejajaran
Berarti memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh,
"Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan."
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu bisa diubah dalam 2 contoh, yakni sebagai berikut :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu atau kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Perhatikan kalimat berikut,
"Bunga-bunga mawar, anggrek, dan melati sangat disukainya."
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar, anggrek ,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar, anggrek, dan melati sangat disukainya.
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya antara lain sebagai berikut:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
"Waktu dan tempat saya persilakan."
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
"Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium."
Dari ulasan diatas maka kita bisa membuat contoh kalimat efektif.
1. Ayah memberikannya hadiah berupa satu unit sepeda motor => (Tidak Efektif)
Seharusnya : Ayah memberinya hadiah satu unit sepeda motor
2. Dia memakai baju berwarna merah => (Tidak Efektif)
Seharusnya : Dia memakai baju merah
Demikianlah materi tentang Kalimat Efektif semoga bermanfaat :D
Source : https://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/
15 Juni 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar