8 Tanda Akhir Zaman Menurut Alkitab (Eight Signs of the End)

Pernahkah anda menanyakan kapan akhir zaman terjadi? Atau kapan hari kehancuran dunia terjadi? Mungkin sampai saat ini belum ada jawaban pasti kapan akhir zaman terjadi. Namun, Alkitab sudah menubuatkan atau memprediksikan bagaimana keadaan ataupun tanda-tanda akhir zaman. Apakah kita sudah berada di akhir zaman atau belum? Mungkin berdasarkan apa yang kamu tonton di film-film tentang akhir zaman, menunjukkan bahwa akhir zaman hanyalah seperti bencana alam atau sejenisnya saja, namun Alkitab berkata lain. Berikut 8 Tanda Akhir Zaman Menurut Alkitab yang ditulis oleh seorang pembicara seminar Steve Wohlberg.

1. Gempa Besar

Dinubuatkan oleh Yesus Kristus, “Dan akan ada gempa bumi besar di berbagai tempat …. (Lukas 21:11) gempa tersebut akan mengakibatkan korban jiwa, dan merupakan salah satu dari tanda-tanda mendekatnya hari Tuhan. Yesus melanjutkan: “Sekarang ketika semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (Lukas 21:28).

2. Kekerasan diluar kontrol

Sekali lagi, Yesus meramalkan, “Seperti pada zaman Nuh, demikianlah jadinya sebelum kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:37). Bagaimana rasanya pada zaman Nuh? Berikut jawabannya: “Bumi juga telah rusak di hadapan Allah, dan bumi itu penuh dengan kekerasan” (Kejadian 6:11). “Dan Tuhan berkata kepada Nuh, akhir dari semua mahluk hidup telah datang pada-Ku, karena bumi telah penuh dengan kekerasan melalui mereka, dan, lihatlah, Aku akan menghancurkan mereka dengan bumi” (Kejadian 6:13). Dengan demikian “kekerasan” telah merajalela di zaman Nuh, seperti hari ini.

3. Seks diluar kontrol

Sekali lagi, Yesus meramalkan, “Seperti pada zaman Lot … Demikianlah juga pada hari ketika Anak Manusia dinyatakan” (Lukas 17:28, 30). Bagaimana keadaan pada zaman Lot sebelum Tuhan menghancurkan Sodom dan Gomora? Berikut jawabannya: “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang” (Yudas 7) . Jadi “percabulan” (seks di luar nikah), dan “mengejar kepuasan tak wajar” (homoseksualitas), adalah dosa utama kota-kota kuno. Ini adalah kenyataan bahwa melalui televisi, majalah Playboy, prostitusi, pornografi via internet, dll, dunia kita mengalami banjir penyimpangan seksual yang belum pernah terjadi sebelumnya.

4. Krisis Lingkungan Global

Alkitab mengungkapkan bahwa ketika Allah akhirnya menjatuhkan tirai penutup pada sejarah manusia, Dia akhirnya akan “menghancurkan mereka yang menghancurkan bumi” (Wahyu 11:18). Dengan kata lain, sebelum tiba akhirnya, umat manusia akan menghancurkan planet yang kita hidup di. Ini berarti krisis lingkungan global akibat pertumbuhan kota-kota besar, penggundulan hutan, lapisan ozon yang menghilang, dan polutan perusak bumi yang dibuat manusia.

5. Peningkatan Stres, Cemas dan Penyakit Jantung

Sekali lagi, Yesus memperingatkan, “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. “(Lukas 21:25, 26). Orang stres di mana-mana, kecemasan berkuasa, dan penyebab nomor 1 kematian adalah penyakit jantung. Tuhan melihat semua itu akan datang, itu sebabnya Dia memprediksi “kesusahan”, “kebingungan” dan “Orang akan mati ketakutan karena kecemasan”, ketakutan ini akan meningkatkan kolesterol dalam darah.

6. Pengetahuan Meningkat

Buku Daniel menyatakan, “Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah” (Daniel 12 : 4). Bagian ini mengungkapkan bahwa planet bumi akhirnya akan berakhir. Pada saat yang sama, “pengetahuan akan bertambah”. Di era modern ini – lebih dari periode yang pernah tercatat dalam sejarah – pengetahuan telah meningkat melampaui generasi sebelumnya.

7. Ajaran Palsu dan Kebingungan Agama Global
Rasul Paulus memprediksi, “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. (2 Timotius 4:3,4). Buku Allah yang terakhir – Wahyu – memprediksi munculnya sistem konlomerasi agama global yang berlapis-lapis, yang disebut “Babel,” yang secara harfiah berarti, “kebingungan”. Pekabaran akhir zaman Sorga menyatakan, “Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: ”Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya” (Wahyu 14:8). Nubuatan misterius yang penuh dengan bahasa simbolis mengungkapkan bahwa “semua bangsa” akan menjadi mabuk dengan “anggur Babel. “Anggur” ini adalah ajaran global yang palsu dari agama-agama yang menipu, yang menyimpang dari arti sederhana Injil Yesus Kristus yang murni.

8. Pekabaran Injil Global

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14). Dengan bantuan radio, televisi, internet, dan jaringan satelit, pesan keselamatan Allah melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib kini menyebar di seluruh planet Bumi. Dengan demikian, di tengah-tengah berita buruk, ada Kabar Baik! Kita memiliki Juruselamat yang mengasihi kita, memberikan nyawa-Nya bagi kita, bangkit dari kematian bagi kita, dan suatu hari nanti akan kembali untuk membawa kita pulang. ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada”. (Yohanes 14:1-3).